Minggu, 17 Desember 2017

Keinginan Hati

Ya Allah, Pertemukan aku dengan ia di waktu dan saat yang tepat
Jadikan hatiku tertaut pada seseorang yang terbaik akhlaknya di masaku
Kan kutunggu ia seperti aku menanti sebuah pelangi yang indah dipandang mata
Jadikan ia seperti embun di pagi hari yang menyejukan udara
Jagalah ia sampai aku menemukannya
Jagalah aku sampai ia menemukannku
Selagi ku tunggu dia, ku coba perbaiki hidupku
Karna ku tahu ku manusia yang banyak kekurangan
Saat ini ku masih belajar menjadi dewasa untuk mengerti arti kehidupan
Semoga kelak ia dan aku bisa saling belajar dalam letih dan senang
Semoga kelak kami bisa menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing
Semoga kelak ia dan diriku saling berjalan di jalan Mu dan mengingatkan dalam kebaikan
Sehingga sulitnya perjalanan kehidupan terasa mudah dan ringan untuk di lalui
Aamiin Ya Rabb

Tegal, 23 November 2017



Penantian

Ku yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik untukku
Yang terindah untukku
Janji Allah itu nyata kepada umatnya
Ku yakin kebenarannya
Kan ku tunggu ia
Seperti ku tunggu pelangi
Meski hujan harus jatuh ke bumi
Tapi tetap ada sinar mentari yang memecahkan butiran-butiran air hujan
Hingga menjadi sebuah pelangi yang indah di pandang mata


Jakarta, 3 Januari 2015

Relung Hati

Ku mulai ikhlas untuk menghilangkan engkau dari pikiranku
Ku ingin mulai membuka hatiku
Untuk engkau yang mencintai Allah dengan sepenuh jiwa
Ku abdikan diriku untuknya
Yang kelak menjadi imamku
Semoga Allah menghimpunkan aku
Dengan ia yang berjalan sesuai syariat
Ridhoi aku Ya Rabb
Namun apabila nyawaku tak lama lagi
Jadikanlah hari-hariku berkualitas
Bukan tergolek lemas tak berdaya
Jadikan aku sebagai kekasih Mu
Agar aku lebih dekat dengan Mu
Jika menjadi kekasih Mu terlalu berat
Jadikan aku bidadari syurga Mu
Yang baik nan jelita
Yang dipelihara di dalam kemah
Yang tak pernah disentuh oleh manusia maupun jin
Yang bersandar pada bantal yg hijau dan permadani yg indah
Pilihkan aku yang terbaik Ya Rabb
Aku mohon dengan sangat
Tegal 20/5/2015






Cinta Hakiki

CintaNya melebihi cinta kekasihmu
SayangNya melebihi sayang bunda
Apa kau tahu itu
Ia lebih dekat dari urat lehermu
Dia akan selalu melindungi serta menjagamu dimanapun
Dia yang tak henti-hentinya mengajarkanmu artinya hidup
Cobaan dan ujian adalah bentuk kasih sayangnya
Agar engkau bisa lebih kuat dan tegar menapaki kehidupan
Karena engkau manusia yang dilahirkan ke Dunia
Jika engkau berjalan menujuNya
Maha cinta akan lari menghampirimu
Ia lah yang maha mengetahui semua isi hati
Ia akan mengababulkan semua doa mu
Meski permohonanmu tak harus terkabul semua di dunia
Karena Sang Maha Cinta akan mengabulkan di akhirat kelak dan menggantinya lebih indah
Asalkan kau taat kepada Nya

Tegal, 17 Desember 2017







Mimpi Semalam

Semalam ku bermimpi
Mimpi yang tak biasa
Ketika dunia telah tiada
Kami semua dimintakan pertanggung jawaban
Tentang tindak tanduk kita
Aku takut, karna semuanya akan ditanyakan bergiliran
Semuanya harus menerima balasan
Apa yang telah ia lakukan
Aku takut karna siksaNya teramat sangat
Siksaan itu lebih dahsyat dari apa yg ku bayangkan
Beribu ribu kali lipat dari apa yg kita bayangkan
Apa kita sanggup merasakan balasan tersebut
Sepertinya aku tak sanggup merasakannya
Apa yang harus ku lakukan ya Rabb
Agar ku tak termasuk orang yang merugi
Karna ku tak sanggup merasakannya
Ampuni aku, ampuni aku, ampuni aku Ya Rabb
                                                                                                                                               

 Tegal, 15 Juni  2015

Untukmu Yang Jauh di Sana

Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim
Berikanlah hidayah untuknya
Kembalikanlah ia, seperti sedia kala
Di mana banyak masa-masa indah yang kami lalui bersama
Banyak suka dan duka  yang kita rasakan
Dulu kami seperti satu hati dan satu jiwa
Kita menapaki hidup ini dengan prinsip yang sama
Kini ia telah pergi dengan beribu tanda tanya
Bukan karna jarak dan waktu yang memisahkan kita
Tapi keyakinanlah yang telah berubah
Ku mohon dengan sangat Ya Allah
Kembalikan ia seperti sedia kala
Sebelum semuanya terlambat
Sebelum nyawa meninggalkan Tuannya



17 Januari 2016

Sabtu, 09 Desember 2017

Wanita Sholehah

Wahai engkau wanita sholehah
Bukan cantik rupa yang Allah lihat pada dirimu
Bukan harta pula yang engkau miliki
Bukan tahta yang engkau duduki
Namun dia yang menutup aurat karena kewajiban
Nan pula Al Qur’an serta sunah nabi di daulatkan
Juga  yang menaati suaminya
Wahai wanita sholehah
Nampak anggun engkau kenakan pakaian muslimah
Syariat islam engkau jalankan dalam kehidupan dunia
Menyejukan pandangan apabila di pandang mata
Lisan yang selalu bertasbih kepada Rabbnya
Kesabaran dan ketabahannya sekuat baja
Engkau adalah perhiasan yang paling indah
Yang tak ternilai harganya


Jakarta, 26/2/2015

Senin, 27 November 2017

Lebih dari Kata Terimakasih Banyak untuk Ummi


Terlalu banyak yamg harus aku pelajari dari seorang wanita tangguh di dalam hidupku. Aku biasa memanggilnya Ummi. Ummiku bernama Faridah, beliau anak ke 9 dari 13 bersaudara. Ummiku menjadi anak yatim sejak kecil kurang lebih berumur 9 tahun. Bisa di bayangkan Ummiku saat itu beserta keluarganya harus berjuang menjalani kehidupan yang serba pas-pasan karena beliau hidup di tengah keluarga sederhana sekali. Ummiku sedari kecil sudah di didik agama oleh kedua orang tuanya. Satu hal yang selalu ia lakukan sampai saat ini yaitu beliau sholat 5 waktu di awal waktu dan sholat qiyamul lail. Ummiku mengajarkan aku dan adik- adikku sholat 5 waktu sedari kecil. Ummiku tak bosan-bosannya selalu mengikatkan kami untuk sholat. Kata beliau “janganlah bosan mengingatkan tentang kebaikan terlebih tentang sholat”. Beliau heran jika ada orang tua yang cape mengingatkan anaknya untuk sholat. Padahal jika orang tua selalu mengingatkan tentang sholat tanpa bosan setiap hari dan memberi contoh nyata, rutinitas tersebut akan menjadi kebiasaan yang tak menjadi beban. Sampai sekarangpun walau anak-anak sudah besar dan sadar akan kewajiban tetap Ummiku selalu mengingatkan akan sholat.
Saya teringat kisah di waktu kecil, saat aku berbohong masalah sholat pada Ummiku. Kisah ini terjadi ketika kira-kira saya berumur 10 thn. Seperti biasa Ummiku selepas pulang berjualan dari pasar hal pertama kali yang beliau tanyakan adalah sholat. Ketika itu waktu sholat Ashar dan saya mencoba tidak sholat dan mengakalinya dengan meletakkan mukenah di atas sajadah dengan posisi seperti sehabis dipakai sehingga agar tampak saya sudah sholat ashar. Ummiku seperti biasa menanyakan masalah sholat. “kamu sudah sholat belum?”. Dengan pedenya saya menjawab sudah Mi. Kemudian Ummiku bertanya lagi “kamu sudah sholat belum?”. Saya jawab lagi “sudah Mi” dengan menunjukan bukti mukenah yang seperti habis di pakai. Ummi langsung marah padaku dan bilang “jangan bohong!” “kamu itu belum sholat!” “orang yang sholat dengan yang belum sholat itu kelihatan dari wajahnya”. Mulai dari saat itu aku tidak berani berbohong pada Ummiku masalah sholat. Meskipun kami sudah sadar tentang kewajiban sholat tapi Ummiku selalu mengingatkan tentang sholat. Misal setiap setengah 5 shubuh kami sudah dibangunkan untuk sholat shubuh sampai berulang kali, sampai aku dan adik-adikku benar-benar beranjak dari tempat tidur. Kebiasaan seperti itu selalu aku rindukan ketika aku tinggal jauh dari rumah. Seperti saat saya mulai kuliah di luar kota dan mulai ngekos. Saat shubuh tiba saya teringat Ummiku yang biasa membangunkan anak-anaknya berulang kali jika kami tidak bergegas dari tempat tidur. Di saat shubuh hari itulah aku kangen sekali dengan teriakan Ummiku yang membangunkan kami untuk sholat shubuh. Betapa beruntungnya saya memiliki ibu yang sangat perhatian tentang masalah sholat. Sehingga dimanapun kami berada insyallah kami tetap melaksanakan kewajiban sholat 5 waktu. Dari situlah kebiasaan yang terbentuk sedari kecil mempengaruhi kehidupanku sampai sekarang. Kadang saya berifikir, mungkin barangkali jika saya tidak di tanamkan seperti itu sejak kecil masalah sholat, saya akan menyepelekan sholat dan tidak mengerjakan sholat seperti kebanyakan orang saat ini. mereka sering meninggalkan sholat dengan mudahnya dan ini dapat dilihat di sekitar kita.
Ummiku sering menasehati tentang berbagi terhadap sesama. Ketika kita membeli makanan, kita juga harus ingat orang yang ada di rumah sehingga jangan beli untuk diri sendiri tetapi beli juga untuk orang rumah atau setidaknya menawari makanan yang kita makan barangkali ada orang/saudara yang juga ingin makan makanan tersebut. Saya dan adik-adikku di ajarkan agar tidak pelit karena kita hidup bersama, meskipun hanya sedikit itu merupakan sodaqoh kita. Saya terkadang di tegur, beliau karena di rumah banyak anak kecil disebabkan kami hidup satu atap bersama keluarga padhe (kaka Ummiku) karena kami tidak memiliki rumah sehingga kami tinggal di rumah peninggalan jid/jidah (kakek/nenek) yang sekarang menjadi hak ahli waris sehingga kita harus membagi apa yg mau kita makan. Tidak hanya menasehati, Ummiku juga memberi contoh dengan membelikan sesuatu yang akan kita makan untuk orang rumah juga. Saya terkadang masih harus belajar banyak dari sifat berbagi Ummiku karena aku terkadang masih egois apa yang aku makan karena hanya membeli satu disebabkan terkendala masalah uang yang pas-pasan.
Ummiku memiliki sifat ramah kepada semua orang. Maka tidak heran orang yang membeli dagangan Ummiku merasa senang karena keramahan Ummiku. Dan orang-orang juga ikut memanggil Ummi. Terkadang ketika saya belanja di suatu tempat dan saya tidak jadi membeli karena saya tidak menyukainya, si penjual bersikap sinis karena daganganya tidak jadi dibeli. Ummiku tidak seperti itu, meskipun dagangan pakaiaannya sudah di berantakin dan tidak jadi dibeli oleh calon pembeli/pelanggan, Ummiku tak masalah karena rezeki Allah yang atur. Kadang juga ada calon pembeli yang malah kelewat batas menawar barang dagangan dengan harga yang tidak semestinya/ menawar terlalu rendah (lebih rendah dari harga asli barang) dan ngotot mempertahankan penawaran yang rendah tersebut atau menawar meskipun kami sudah memberikan harga yang paling rendah (menggambil keuntungan paling kecil) Ummiku pun menegurnya dengan senyum dan dengan kata-kata yang ramah. Ummiku orang yang sabar dalam menghadapi ujian hidup yang Allah berikan berturut-turut pada keluarga kami. Abah dan Ummiku pada tahun 2009 mengalami kecelakaan tepat sebelum aku menjadi Mahasiswa dan kecelakaan tersebut mengakibatkan Abahku di operasi serta korban anak kecil yang ikut tertabrak pun harus di operasi sehingga aku harus merelakan uang kuliahku yang sudah saya bayar harus aku tarik kembali demi tambahan biaya operasi Abah dan anak tersebut. Di sela-sela cobaan tersebut saya masih diberikan kesempatan untuk kuliah karena orangtuaku bersikeras dapat membiayai kuliahku. Selepas kejadian kecelakaan itu omset dagangan Abahku menurun karena abahku tidak terjun langsung menghadapi dagangannya disebabkan harus pemulihan di rumah padahal hanya sebentar. Tidak sampai di situ berapa tahun kemudian rumah yang kami punya sendiri dan sudah kami tempati selama belasan tahun harus kami relakan untuk dijual demi menutupi hutang-hutang yang semakin menumpuk di bank dan dimana-mana. Disitulah peran Ummiku sebagai istri bertambah dengan membagi keuangan untuk kebutuhan sehari-hari dan membantu Abahku karena masih ada sisa hutang. Kami hidup harus semakin prihatin dan menahan segala keinginan. Selepas aku lulus kuliah aku terkena penyakit serius padahal saat itu saya sudah mulai bekerja sehingga aku harus ikhlas melepasnya. Tidak sampai di situ  kami harus merelakan satu-satunya tanah demi pelunasan hutang agar kami terbebas dari semua hutang. Alhamdulillah Ummiku selalu sabar dan tangguh menghadapi cobaan yang silih berganti. Serta selalu menyemangatiku agar tidak kecil hati terhadap penyakit serius yang saya derita. Ummiku sering bilang “Allah mau kasih sesuatu yang tidak kau sangka-sangka sesuatu yang Wah!! Buat kamu”. Saat kondisiku menurun dan harus dilarikan kerumah sakit. Ummiku yang menjagaku 24 jam saat aku di rawat inap. Padahal Ummiku juga sedang menderita sakit Kista dan mengharuskan untuk operasi secepatnya karena semakin sakit jika menstruasi tiba. Meskipun begitu Ummiku lebih mementingkan keadaan aku yang sedang mulai pemulihan di rumah sehingga Ummiku untuk menunda operasi untuk fokus kesembuhanku. Kata beliau “kalau kamu sembuh baru Ummi operasi” “bagaimana jadinya Ummi operasi sedangkan kamu masih pemulihan” “otomatis kalau Ummi dioperasi, beliau juga harus diurus selama di Rumah Sakit dan pasca operasi” secara logika jika aku masih dalam masa pemulihan dan mengurus Ummiku di Rumah Sakit dan pasca operasi takutnya nanti aku kambuh lagi jadi Ummiku memutuskan menunda operasi sampai kondisiku benar-benar stabil. Itulah yang membuatku terharu karena ia lebih mementingkan kesehatan anaknya ketimbang ia. Alhamdulillah penyakitku dinyatakan sembuh dan kondisiku stabil, sehinngga aku mendorong Ummiku agar segera dilakukan operasi karena semakin lama sakit saat menstruasi tak tertahankan. Ummiku menyetujui untuk dioperasi serta melihat kondisiku yang sudah mulai stabil. Alhamdulillah semua berjalan lancar. Allah memberikan kesehatan padaku selama aku mengurus Ummi pasca operasi. Sayapun sudah bisa membantu Ummiku berjualan di Pasar selepas masa pemulihan pasca operasi selama kurang lebih satu bulan istirahat di rumah. “Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi batas kemampuan hambaNya”. Alhamdulillah Ini terbukti bahwa Ummiku selalu bisa melewati ujian kasih sayang, yang Allah berikan pada Ummiku dan keluarga ini. Ummiku tidak menyalahkan Allah atas apa yang menimpa keluarga kami. Malah ini dijadikan pelajaran hidup dan introspeksi diri, serta menyadari bahwa ini semua terjadi karena kita sebagai hamba banyak salah kepada Maha Pencipta Alam semesta. Dan setiap rasa sakit yang diderita dapat menghapus dosa kesalahan kita.
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (Asy Syarh ayat 5). Ummiku selalu mengeluarkan biaya untuk kebutuhan sehari-hari dari hasil keuntungan jualan. Jika dipikir secara logika, keuntungan yang diperoleh tidaklah seberapa meski begitu Alhamdulillah semuanya bisa mencukupi dan bisa di putar lagi untuk belanja, padahal pengeluaran setiap hari Ummiku besar. Tidak hanya biaya belanja harian, memutar dagangan yg merupakan titipan orang namun juga keperluan sekolah serta jajan anaknya. Semuanya ada campur tangan Allah yang bisa saja melipatgandakan uang Ummi di dalam tas. Serta ada saja rezeki dari hamba dermawan yang menginfakan sebagian rizkinya kepada Ummiku. Ini semua Allah yang mengatur. Sehingga sebagai hamba tidak perlu resah dengan segala cobaan yang Allah berikan. Yang perlu kita lakukan sebagai hamba selalu ingat dan dekat kepada Allah. Seperti yang Ummiku contohkan dengan Sholat diawal waktu, sebisa mungkin qiyamul lail, bersedekah meski dalam keadaan pas-pasan, tersenyum serta ramah pada semua orang, jangan menyimpan iri dan dengki, syukuri apa yang ada, berbesar hati  meski orang berkata tidak sepantasnya (jangan dimasukan ke hati), tidak bosan menasehati tentang kebaikan, sabar menghadapi cobaan. Hal-hal semacam itu yang harus aku pelajari pada sosok seorang Ummi Faridah, wanita yang secara penampilan biasa-biasa saja namun memiliki hati yang seindah arti nama beliau berlian/mutiara. Bagiku Ummiku adalah orang yang paling aku cintai setelah Nabi Muhammad SAW. Dan segala jasanya tidak akan bisa aku balas meski gunung emas saya berikan padanya. Beliau wanita berharga yang masih aku punya saat ini. aku bersyukur sekali pada Allah, meski aku tak memiliki harta kekayaan namun aku masih memiliki sosok Ummi yang mengagumkan. tidak bisa aku bayangkan jika suatu hari nanti jiwa dan raganya berpisah dengan dunia dan kembali pada Allah. Membayangkan sekilas hal itu membuat hati ini menangis dan hancur. Tidak ada omelan, nasehat yang langsung aku dengar dari mulutnya. Hanya kenangan serta nasehat yang akan selalu aku ingat. Jika ada kata melebihi I Love You / aku cinta Ummi / aku sayang Ummi. Akan aku berikan padanya. Maafkan anakmu ini Ummi, yang masih banyak melakukan kesalahan, maafkan aku Ummi karena sampai saat ini aku belum bisa memberikan sesuatu pada mu, maafkan aku Ummi aku belum bisa menjadi orang yang dibanggakan, maafkan aku Ummi aku belum bisa bahagiakan Ummi, Maafkan aku Ummi aku belum bisa menjadi orang sukses. Hanya doa yang bisa aku berikan untuk sekarang. Lebih dari kata terimakasih banyak Ummi sudah melahirkan, merawat serta membesarkaku sampai sekarang. Lebih dari kata terimakasih banyak Ummi, selalu mendoakan yang terbaik untukku. Lebih dari terima kasih banyak atas kasih sayang yang engkau curahkan beserta nasehat. Semoga kelak jika dunia sudah berakhir aku dan Ummi bisa bersama di Akhirat yang penuh dengan kesenangan. Aamiin.
Ada sebuah puisi yang ingin aku persembahkan pada Ummiku sebagai hadiah kecil dari hatiku untuk hatimu.


UMMI
Ummi
Ku tahu engkau sangat lelah
Dari dulu hingga kini kau belum merasa bahagia
Ummi
Kini kau terlihat tua
Meski begitu semangatmu bagai pemuda
Kau seperti tak kenal lelah
Dari fajar hingga gelapnya malam
Kau tak pernah berhenti hanya untuk kami
Ummi
Meski kau terlihat tegar dan kuat
Kadang hatimu perih dan sakit
Ummi
Meski ada yang meremehkanmu karena kekuranganmu
Namun bagiku engkau tetap yg terbaik, terhangat, terhebat, dan semua yg terindah
Ummi
Kau menjadi penyemangat di saat ku terpuruk
Jasamu takkan pernah bisa ku tebus
Meski satu gunung emas ku hadiahkan padamu
Ummi
Ku yakin engkau mampu melewati semua ini
Ku yakin ketabahanmu akan terbayar semua
Ku yakin Allah akan memberikanmu hal terindah yg kelak akan kau dapatkan yang tak dapat  kau temukan di sini
Ummi
Maaf, ku belum bisa berbuat apa-apa untuk mu
Belum bisa membahagiakanmu
Ummi
Kaulah wanita terbaik yg ku miliki
Aku mencintaimu Ummi
Aku menyayangimu Ummi
Lebih dari kata Terimakasih banyak Ummi atas segalanya
Dari anakmu yang sering berbuat salah

Selasa, 31 Oktober 2017

Grafologi

Pada tanggal 21 September 2017 atau bertepatan dengan 1 Muharam 1439 Hijriah (tahun baru Islam) saya mengikuti seminar dan talkshow tentang Grafologi yang diadakan oleh Grafo Aksara Learning Centre. Sebenarnya saya sangat asing tentang ilmu ini, karena Grafologi baru pertama kali saya dengar. Saat melihat promosi seminar dan talkshow Grafologi di sosmed, saya sempat berfikir menarik untuk diikuti dan kebetulan tepat di adakan pada hari libur dan saat itu pula memang sedang ingin cari ilmu yang bermanfaat, sambil liburan, silaturrahim dengan adik di Jakarta, dan juga dapat berkesempatan bertemu dengan orang terkenal, karena di acara tersebut menghadirkan bintang tamu seperti Hamas Syahid Izzudin (pemeran Film Tausyiah Cinta, KMGP,DSC,sekaligus hafidz) dan juga di meriahkan dengan penampilan El Fatah nasyid. Sebenarnya agak ragu karena lokasinya di Jakarta yang jauh dari rumahku. Setelah bertanya dengan adikku dan ternyata lokasinya cukup dekat, akhirnya aku mencoba mendaftar ke panitia.  Aku sangat bersyukur pada Allah yang memberikan kelancaran sehingga dapat mengikuti seminar tersebut. Dengan Narasumber ibu Umi Kholisya, S.Hum, M.Pd,CHA.

Foto bareng temen seminar, Hamas Syahid, ibu Umi Kholisya

Kembali berbicara tentang Grafologi. Grafologi  adalah ilmu yang mempelajari karakter seseorang dengan cara menganalisa tulisan dan tanda tangannya. Grafologi menjelaskan bahwa tulisan tangan seseorang berasal dari gambaran yang ada di dalam otaknya. Jadi menurut Grafologi setiap manusia tumbuh secara fisik dan pribadi maka otak mempengaruhi tulisan tangannya. Tokoh Grafologi saat ini adalah Dr. Erika Karohs. Ada juga Prof. John Nimpuno, Syibly Avivy A Mulachela, M.Psi. CMHA, Dr. Sapta Dwikarna yang ternyata Ayah kandung dari penyanyi (Isyana Sarasvati), Deborah Dewi, CMHA. Grafologi sudah menjadi bagian ilmu Psikologi, dan di negara seperti Perancis sekalipun sudah sekitar 50%-75% perusahaan menggunakan metode ini dalam recruitmen dan proses seleksi karyawannya. Grafologi di harapkan akan membantu untuk mengenali diri kita. Terkadang kita tidak sadar akan kelebihan dan kekurangan dalam diri kita. Jadi bagi para pembaca apabila penasaran dengan karakter anda melalui tulisan tangan ataupun calon pasangan anda untuk mengetahui bagaimana karakternya. Kalian bisa menghubungi email : grafoaksara@gmail.com/ jalan agung raya II no 45 Lenteng Agung, Jakarta / ig : grafo_aksara.

Referensi
grafo_aksara

Pasar Pagi Kota Tegal

Hai Sobat, kali ini saya ingin membahas soal Pasar Pagi kota Tegal. Berbicara tentang Pasar Pagi Tegal merupakan pasar terbesar di kawasan kota Tegal. Pasar ini letaknya berada di pusat kota tepatnya berada di Jln. Jendral Ahmad Yani. Bagi warga Tegal Pasar Pagi tidak asing lagi di telinga mereka. Perlu kalian tau Pasar Pagi Tegal ini merupakan pasar yang berdiri dibekas Benteng Kaloran. Sepasang Benteng Kaloran ini bisa sobat lihat, tepat di depan Pasar Pagi Tegal. Benteng ini adalah bangunan peninggalan zaman penjajahan Belanda. Bentuk benteng ini tampak seperti tabung besar dan terbuat dari batu bata tebal dengan berdiameter panjang 6 meter dan lebar 6 meter serta tinggi 3,5 meter.

Pasar Pagi Kota Tegal
Dulu Pasar Pagi Tegal hanyalah Pasar Tradisional namun sejalannya waktu, pasar ini mengalami banyak perubahan seiring perkembangan jaman. Perubahan Pasar Pagi Tegal bisa kita lihat yaitu dengan adanya penambahan Pasar Modern Pasar Pagi Tegal. Renovasi Pasar Pagi Tegal telah menghabiskan waktu sekitar 10 tahun untuk pengerjaannya (± tahun 1998-2008). Mulai tanggal 18 April tahun 2008 Pasar Pagi kota Tegal telah di resmikan oleh Gubernur Jawa Tengah pada saat itu Bapak Ali Mufiz. Sehingga saat ini Pasar Pagi Tegal memiliki perpaduan konsep Pasar Modern dan Pasar Tradisional.
Tampak depan Pasar Pagi Tegal
Jika sobat memasuki Pasar Pagi Kota Tegal dari pintu depan seperti gambar di atas, kita bisa melihat langsung wajah Pasar Modern Pasar Pagi Tegal. Pasar Modern Pasar Pagi Tegal memiliki 3 lantai yaitu lantai pertama digunakan untuk parkir kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Selain untuk parkir kendaraan lantai pertama juga terdapat beberapa toko seperti toko emas, toko jasa simpan pinjam, toko gerabah, dan toko mainan. Menuju lantai dua Pasar Modern Pasar Pagi Tegal, pengunjung bisa menggunakan fasilitas eskalator untuk memudahkan naik ke lantai dua. Di samping sisi kanan-kiri eskalator pun terdapat tangga biasa bagi pengunjung. Di lantai dua sobat bisa menemukan berbagai macam pedagang mulai dari yang berjualan aksesoris, parfum, kaset, toko perlengkapan bayi, toko batik, toko baju, toko hijab, toko sepatu/sandal hingga tas. Fasilitas umum seperti toilet dan musholah bisa anda temukan di sisi pojok pasar.


Lantai dua Pasar Modern Pasar Pagi Tegal
Untuk menuju ke lantai tiga Pasar Modern Pasar Pagi Tegal, pengunjung juga di beri fasilitas eskalator dan tangga biasa di sisi kanan-kiri seperti halnya di lantai sebelumnya. Di lantai tiga, di sini sobat juga dapat menemukan berbagai macam pedagang seperti halnya di lantai dua namun di sini juga ada toko kebaya yang bisa kalian temui, kebaya untuk acara penting lainnya seperti acara kartinian, wisuda, pribadi, hingga kebaya pengantin.

Fasilitas Eskalator

Lantai tiga Pasar Modern Pasar Pagi Tegal
Kembali di lantai dua pengunjung dapat menemukan Pasar Tegal Gubug yang letaknya bersebelahan dengan lantai dua Pasar Modern Pasar Pagi Tegal, lebih  tepatnya di lantai dua Pasar Tradisional Pasar Pagi Tegal yang di hubungkan dengan tangga biasa. Dinamakan Pasar Tegal Gubug karena penjual di sini kebanyakan para pedagang yang berasal dari desa Tegal Gubug, Kec. Arjawinangun, Cirebon. Di pasar Tegal Gubug, para penjual menjajakan bahan sandang (pakaian, tekstil). Di pasar Tegal Gubug Pasar Pagi Tegal biasanya ramai pada hari Rabu dan Minggu, serta harga yang di tawarkan lebih murah dari Pasar Modern namun keadaan di sini lebih panas dan sesak. Perlu di perhatikan bagi para pengunjung harus ekstra hati-hati menjaga barang bawaan anda seperti tas/dompet karena di sini rawan pencopet.

Pasar Tegal Gubuk di Pasar Pagi Tegal
Meninggalkan Pasar Tegal Gubuk Pasar Pagi Tegal di lantai dua Pasar Tradisional anda bisa menemukan warung makan dan toilet.
Berlanjut ke pasar Tradisional Pasar pagi Tegal lokasinya berada di sebelah utara hingga ke selatan. Pengunjung dapat melalui tangga penghubung antara Pasar Modern dan Pasar Tradisional Pasar Pagi Tegal. Bisa juga dari pintu arah utara hingga selatan. Pasar Tradisional Pasar Pagi Tegal terdiri dua lantai dan tiga blok (Blok A,B,C). Di sini menyuguhkan berbagai macam dagangan. Ada yang berjualan kembang, buah, sayuran, pakaian, makanan ringan, makanan tradisional, bumbu dapur, ayam, daging, aneka seafood (ikan,kerang, cumi). Harga yang di tawarkan pun relatif murah seperti Pasar Tradisional pada umumnya. Banyak pengunjung dari luar daerah untuk sekedar berbelanja oleh-oleh atau pun membeli barang secara grosiran. Pasar Pagi kota Tegal buka setiap hari dari jam 05.00 WIB sampai 17.00 WIB.


Pintu Utara Pasar Pagi Kota Tegal


Blok B Pasar Tradisional Pasar Pagi Tegal
Blok B


Aneka Seafood Pasar Pagi Tegal
Blok C Pasar Tradisional Pasar Pagi Tegal

Senin, 09 Oktober 2017

SEMOGA (PUISI)

SEMOGA

Air mataku menetes
Ketika terlalu banyak nikmat yg Allah beri padaku
Suka duka jalanan terjal kulalui
Bukti cinta rabbku kepadaku
Ku tahu di dunia ini tak ada yang abadi
Jadi untuk apa berlarut-larut dalam kesedihan yang tak berujung
Setiap masalah yang menghampiri
Akan ada secercah cahaya yang kembali muncul untuk menghibur hati
Dikala bahagia mulai tumbuh dalam diri rasa syukur ku panjatkan pada sang Maha Illahi
Karena Nya masih memberi kesempatan hidup untuk kuperbaiki
Ketika kesakitan mulai melanda mengingat kan ku jika hidup di dunia ini tak abadi
Selagi nyawa masih di badan ini
Meski sedih dan senang silih berganti, harus kita nikmati karena itu wajar adanya
Semoga lelah kita di dunia ini terobati
Semoga penawar itu Allah ganti kan di akhirat kelak
Semoga Allah pertemukan kita dengan berbagai pasang bola mata yg bersinar di Akhirat kelak 
Dan bercerita tentang apa yang telah mereka lakukan hingga sampai di Surga.

by Zaymar Rohimah

Kamis, 28 September 2017

I Love You because of Allah_Cerbung_Part 3

Setelah beberapa bulan berlalu, aku hanya sesekali melihat kak Putra, kalau tidak di fotocopyan, perpustakaan, atau di jalan. Itupun hanya tersenyum sambil mengangguk kepala, tanda tegur sapa. "Nay, ada yang nyariin loe tuh" kata Fatimah. "Siapa yang nyariin?"tanya Nayra. Gue yang nyariin loe, wkwkwkwk. "Emang nya siapa yang mau nyariin loe Nay? Berharap seseorang yah? Just kidding Nay, jangan marah loh. "Emangnya siapa yang mau marah, kau ini ada-ada saja". "Nay, ada yang nyariin loe tuh di depan kelas" Kata Mita. "Loe mau ikut-ikutan kaya Fatimah ngerjain gue, nggak bakalan gue ketipu untuk kedua kalinya weeee" jawab Nayra sambil meled. "Ya udah terserah loe aja, nggak percaya sama gue, ku serius kok! Jangan nyesel loh, kalau loe hiraukan ucapan gue" tandas Mita. "Sepertinya omongan Mita beneran deh, tapi siapa yang nyariin gue?" Pikir dalam hati. Yaw dah deh gue mastiin aja ke depan daripada gue penasaran nanti kebawa mimpi lanjut Nayra di dalam hati.
Nayra mulai berjalan menuju ke depan kelas untuk memastikan siapa yang mencarinya. Ada seorang laki-laki tinggi, putih, dan perawakan sedang dengan memakai kemeja kotak-kotak warna coklat menghadap ke arah balkon. "Maaf ada yang cari saya?" Tanya Nayra. Sosok pemuda itu membalikan badan ke arah Nayra kemudian tersenyum. "Oalah kak Firman toh, aku kira siapa? Ada apa kak?". "Nay, bisa minta waktunya sebentar? Aku boleh minta tolong nggak?" Tanya Firman. "Kalau ku bisa insyallah aku bantu kak". "Gini loh Nay, aku kan punya tugas jurnal semester ini nih tapi lagi keteteran banget gara-gara Kaka harus ngerjain tugas lainnya sebagai ketua panitia ospek ajaran baru yang masih berantakan, Nay mau bantu aku nggak?" Dengan wajah memelas Firman mengutarakannya. "Ngerjain tugas nya kak Firman gitu?" Tebak Nayra. "Iya Nay, apa kamu mau yang gantiin Kaka jadi ketua ospek? Hehehe cuma bercanda ko". "Emm insyallah Nay bantu kak, tapi kan nggak tau apa-apa tentang tugasnya Kaka?" Dengan ragu-ragu Nayra menjawab. " Tenang saja Nay pasti bisa ko! Kaka butuh tenaganya Nay aja buat ngetik doang, masalah rangkumannya aku udah kerjain semua di  kertas folio" sambil menyodorkan kertas folio ke arah Nayra. "Sip deh kalau gitu aku bantuin kak Firman". "Btw kenapa Kaka langsung kepikiran ke aku, hehehehe cuma tanya saja". "Soalnya Nayra kan cantik, pintar and baik hati, hehehe". "Sorry Nay, bukannya mau merayu, sebenarnya kemarin aku ngobrol sama Hanif, lantas ia nyaranin ke kamu saja". "Owh kak Hanif toh?". Tapi kenapa kak Hanif nggak nyaranin ke Mita aja adiknya sendiri pikir Nay di dalam hati. "Pasti kamu lagi mikir kenapa nggak minta tolong ke Mita yah?" Tebak cowok itu. "Loh kok Kaka tau sih, jangan-jangan Kaka punya six sign yah?" Tanya Nayra. "Hehehe, bukannya six sign Nay, tapi logis saja". "Hanif kan Kaka nya Mita tapi ko nyaranin ke kamu iya kan?" Soalnya Hanif juga minta bantuan Mita buat ngetik tugasnya juga" Firman menjelaskan. Pantesan saja Mita tidak bercanda soalnya ia tau sebenarnya. "Owh iya yah kak Hanif kan wakilnya kak Firman jadi sama-sama sibuknya". "Nanti kalau Nay bingung tanya aku lewat WA saja". "Oke Ka". "Thanks banget ya Nay". "Emang bener, Nay udah cantik, pintar, baik hati lagi". "Ihh kak Firman gombal". "Wkwkekwk, tapi aku nggak bakalan Baper kak, emang aku cantik". Hahahaha mereka berdua tertawa terbahak-bahak.
to be continue

I Love You because of Allah_Cerbung_Part 2

"Dari mana aja kamu Nay" tanya Mita. "Gue habis dari perpustakaan nih, tau nggak tadi saat ku mau pinjem buku buat tambahan referensi presentasi besok, pas gue lagi antri peminjaman ternyata kartu perpus gue nggak ada, kemungkinan ketinggalan". "Hampir aja aku nggak bisa pinjem buku ini tapi untungnya ada pria baik hati yang mau minjemin kartu perpusnya" lanjut Nayra. "Ganteng nggak Nay?" Seloroh mita. "Ko senyum-senyum si Nay, anaknya cupu yah?". "Ih kamu ini, emang masalah kalo iya ganteng/cupu? Yang penting gue ketolong sama Ka Putra". "Owh Ka Putra namanya". "Apa loe bilang Nay, Kak Putra?" Jangan bilang Ka Putra anak jurusan Bisnis?". "Ih loh ko loe tau sih?". "Yang bener Nay, Kak Putra?". "Iy bener, emang masalah? nggak kan". "Ya emang nggak masalah". "Loe tau kan Nay, dia kan salah satu cowo populer di kampus ini, udah ganteng, berprestasi, kaya, ramah, religius lagi" jelas Mita. "Pokoknya cowo idaman wanita" lanjut Mita. "Iya gue udah tau ko". "Kapan loe tau? tanya Mita. "Barusan! hehehehe". "Besok habis presentasi gue mau ngembaliin buku ke Kak Putra, loe mau ikut Mit?"  "Mau, mau, mau banget" Mita bersemangat. "Ih semangat banget nih? Iya dong kapan lagi!"
"Yaw dh gue mau pulang dulu nyelesain bahan presentasi besok". "Loe nggak pulang Mit?" "Biasa nunggu Mas Hanif dulu". "Oke deh selamat menunggu".
Keesokan harinya presentasi Nayra berjalan lancar dan dosen Fania senang dengan presentasi yang di bawakan Nayra.
"Nay, yuk ketempatnya Ka Putra, udah nggak sabar nih?
"Ih kamu Mit, buru-buru amat sih, kita ke kantin dulu, gue laper dari pagi belum sarapan" terang Nayra.
"Okey dah, tapi cepetan makannya yah?". "Loh ko loe yang ngatur sih! nanti gue keselek gimana? Nyantai aja kali, Mit. Nayra dan Mita berjalan menuju Fakultas Ekonomi. Sebelum mereka sampai di kelas jurusan Bisnis, mereka bertemu dengan Firman senior mereka saat Ospek. "Nayra loe mau ke mana?" Tanya Firman. "Eh, Ka Firman, gimana kabarnya? Aku mau ke kelas Jurusan Bisnis". "Alhdulillah baik, emang mau ketemu siapa?". "Ka Putra" jawab Nayra. "Owh Putra, barusan aja dia keluar, emang ada apa?". "Ini mau ngembaliin buku yg kemaren gue pinjem". "Yah, loe telat Nay, barusan aja gue ketemu dia lalu dia bilang mau ke resto tempat ia kerja". "Udah besok lagi aja" lanjutnya. "Makasih ya Ka". "Yuk Mit, kita balik ke kelas" dengan menggeret tangan Mita. "Tuh kan kita telat!" sambil mengernyitkan dahi. "Udah lah, kan masih ada hari esok hibur Nayra". "Permisi Ka Firman, kita mo balik ke kelas". "Okey, see you next time" sambil tersenyum.
Esok harinya ketika Nayra sedang berjalan menuju fakultasnya, ia melihat sosok yang ia kenal yaitu Putra, sedang berjalan menuju Fakultas Ekonomi. Nayra langsung berlari menuju pria yang mengenakan atasan kemeja biru. Nafas Nayra cepat dan detak jantung terasa berdenyut kencang. "Kak Putra tunggu!". Suara itu terdengar parau dari arah belakang Putra. Pria itu berhenti dan menoleh ke arah belakangnya. Nayra berjalan pelan serta mengatur nafasnya yang ngos-ngosan. Sekarang ia berada di hadapan Putra. "Kak, saya mau ngembaliin buku yang kemaren". "Owh iya, sudah selesai?". "Sudah Kak, terimakasih Kak, maaf yah sudah ngrepotin". "Iya, ngak apa-apa ko, saya juga rencana mau ke perpustakaan". "Ya udah saya duluan, bentar lagi ada kelas". "Oh iya Kak, sekali lagi makasih" sambil tersenyum.
To be continue

Selasa, 26 September 2017

I Love You because of Allah_Cerbung_Part 1

     Seperti biasa, aku melihatnya tampak berbeda. Mulai dari cara berpakaian, cara berinteraksi dengan orang, dan kepandaian dalam akademik maupun organisasi. Meski ku tak mengenalnya secara dekat, namun ku bisa melihat itu semua dari dirinya. Tak heran orang sekitarnya menyebut ia si kutu buku atau kutu loncat. Dia senang sekali membaca buku apa saja yang ia temui di perpustakaan. Entah itu buku pengetahuan, agama, autobiografi, seni, hingga komik. Jadi jangan heran kalau si kutu buku itu biasanya tampak agak cupu dengan kacamata tebal, namun yang ini berbeda dengan biasanya sob. Dia selalu berpakaian rapi namun santai, rambutnya tertata rapi namun tidak klimis dan ia tidak mengenakan kacamata. Selain itu ia disebut kutu loncat karena ia memiliki segudang aktifitas. Jadi selepas ia kuliah, ia tak langsung pulang atau hang out. Ia lebih mementingkan kegiatan organisasi sosial, ekskul, hingga ia bekerja paruh waktu di sebuah perusahaan dan restoran. Hampir tidak ada waktu untuk bersantai dan bersenang-senang.
     Tak heran ia tampak bersinar diantara pemuda pada umumnya yang seusianya. Biasanya tuh, sebagian pemuda hanya mementingkan egonya untuk menghamburkan uang orang tua, membolos, hingga nongkrong nggak jelas. Padahal yang aku tahu ia berasal dari keluarga berada, namun ia tak mengambil keuntungan itu semua dari kekayaan orang tuanya. Ia laksana air jernih yang mengalir. Pemuda itu bernama Putra. Awal pertama aku bertemu dengannya di perpustakaan kampus. Pada saat itu aku ingin meminjam beberapa buku sebagai tambahan referensi untuk presentasi kuliahku. Sewaktu aku mengantri untuk menyerahkan buku ke Pa Roni si penjaga perpus untuk di catat pada kartu pinjam buku, eh gak taunya kartu pinjam gue nggak ada di saku.
     "Aduh gimana nih, kartu gue kagak ada! Aduh apa jatuh yah? Ih sebel kenapa harus hari ini" dengan menggumam. Tiba-tiba suara dari belakang menyambar. "Ada apa mba? Ko gelisah amat?" tanya pemuda di belakang ku. Sontak ku langsung berbalik. "Wah handsome" dalam batin gue, tapi saat ini aku fokus sama masalahku. "Ini loh kartu perpus gue nggak ada, mana ini penting lagi buat pinjem buku". "Mana presentasi besok lusa" sambil mengepalkan tangan lalu mengetukan ke bibir. "Owh kalau gitu pake kartu perpus saya saja, sini mana bukunya" dia menawarkan bantuan dan meminta buku yang ada di tanganku. "Lain kali hati-hati ya mba jangan sampe lupa/ hilang" ia mengingatkanku. "Eh mas Putra gimana kabarnya? Katanya habis sakit yah kemaren?" tanya Pa Roni. "Alhamdulillah sekarang sudah baikan ko Pa". "Jaga kesehatan loh mas, jangan kecapean karena terlalu sibuk, tubuh kan juga butuh istirahat" pesan Pa berkumis tipis. "Iya pa, gimana sudah selese catat bukunya kan?" tanya pria tampan itu. "Sip sudah nih, monggoh dibawa bukunya" sambil menyerahkan buku. "Matur nuwun Pa" sambil tersenyum. Lalu aku mengikutinya dari belakang. "Owhya ini bukunya, di jaga baik-baik yah". "Siapa  nama mba?" pemuda itu bertanya. "Gue Nayra, makasih banyak ya ka". "Aku nggak tau deh gimana jadinya kalau kaka nggak nolong, soalnya tadi aku buru-buru berangkat huft". "Nanti kalau sudah selesai mba kasih ke saya". Saya ada di jurusan Bisnis semester 8 fakultas ekonomi, panggil aja saya Putra". "Baik Ka, secepatnya saya kembalikan, owhya tadi kaka nggak jadi pinjem buku dong gara-gara gue? Maaf yah" sambil merasa menyesal. "No problem lagian saya bisa pinjam besok-besok dan tadi bukan buku urgent untuk saat ini, dan tadi saya lihat mba kebingungan banget" sambil tersenyum. Senyumnya ramah banget nih dalam batinku. "Insya Allah besok lusa, saya kembalikan ke Ka Putra, makasih banyak sekali ya Ka". "Ya sudah saya duluan bentar lagi ada kuliah" sambil pamit padaku. "Emang bener yah ada hikmahnya dibalik masalah hari ini, aku jadi kenal sama orang ganteng baik hati lagi" dalam batin lalu ku tersenyum.
To be continue